Pagi yang Bising di Media Sosial: Hakim Protes soal Gaji
britaduatiga.com, Hakim Curhat Gaji Kalah Jauh dari Rafathar – Pagi ini, media sosial diramaikan dengan keluhan para hakim tentang kesejahteraan mereka. Mereka membandingkan gaji yang mereka terima dengan uang jajan Rafathar, putra selebriti Raffi Ahmad. Berita ini sontak menjadi perbincangan panas, terutama setelah pernyataan mengejutkan dari seorang hakim yang mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya. Solidaritas Hakim Indonesia tak tinggal diam, mereka menuntut perubahan yang sudah dinantikan lebih dari satu dekade.
Pemerintah Bergerak: Tanda Tangan Kenaikan Tunjangan Hakim
Keluhan yang diutarakan para hakim ini akhirnya sampai ke telinga pemerintah. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas, memastikan bahwa tunjangan hakim akan segera naik. “Mudah-mudahan soal gaji hakim, sudah saya teken,” ujar Anas dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Anas juga menjelaskan bahwa keputusan ini tidak hanya soal tanda tangan saja. Persetujuan ini harus melalui hitungan yang matang bersama Kementerian Keuangan. ‘Saya seperti jadi pusat perhatian, telepon terus berdering. Bukan hanya soal tanda tangan, ini masalah yang lebih dalam, menyangkut alokasi dana yang cukup signifikan’, ujarnya dengan senyum tipis.
Tuntutan yang Tak Berkesudahan
Bukan rahasia lagi bahwa gaji hakim di Indonesia memang belum berubah sejak tahun 2012. Menurut data, seorang hakim dengan masa kerja nol hingga satu tahun hanya menerima gaji sekitar Rp 2.064.000 hingga Rp 2.875.200. Sedangkan hakim senior dengan pengalaman 32 tahun bisa mengantongi sekitar Rp 3.929.700 hingga Rp 4.978.000. Angka ini dianggap sangat kecil, terutama jika dibandingkan dengan risiko pekerjaan mereka yang berurusan dengan masalah hukum dan keamanan.
Hakim-hakim yang tergabung dalam Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) sempat mengancam untuk mogok kerja serentak selama lima hari, dari 7 hingga 11 Oktober 2024, jika tidak ada kejelasan terkait kenaikan gaji dan tunjangan mereka.
Wakil DPR RI Bicara: Apa yang Diminta Hakim?
Dalam audiensi bersama DPR, para hakim kembali menyuarakan keresahan mereka. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa pertemuan dengan para hakim tinggal merumuskan keputusan akhir. “Pertemuan ini tinggal menyimpulkan apa yang bisa dipenuhi dari tuntutan para hakim,” kata Dasco di Senayan, Jakarta.
Dasco juga menyebutkan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk MenPAN-RB dan Menteri Keuangan, untuk menyelesaikan masalah ini. Ia berharap tuntutan hakim dapat diakomodasi tanpa mengganggu jalannya persidangan yang penting bagi masyarakat.
Pengorbanan Hakim yang Mengharukan
Seorang hakim bernama Aji Prakoso, dari Pengadilan Negeri (PN) Sampang, tak kuasa menahan tangis saat bercerita di hadapan anggota DPR. Ia mengungkapkan bagaimana dirinya tak bisa pulang ke kampung halaman selama bertahun-tahun karena masalah keuangan. Bahkan, ketika orang tua istrinya meninggal, ia tak dapat hadir di pemakaman karena keterbatasan biaya.
Cerita Aji ini bukan kasus tunggal. Banyak hakim di Indonesia mengalami hal serupa, bahkan ada yang bercerai karena masalah finansial yang mendera kehidupan mereka. “Kami nggak minta kaya raya, cuma ingin hidup layak. Tapi kondisi ini sulit bagi kami,” kata Aji sambil mengusap air mata.
Tuntutan Hakim: Kenaikan Gaji 142 Persen
Dalam audiensi tersebut, para hakim meminta agar gaji pokok dan tunjangan mereka dinaikkan hingga 142 persen. Angka ini dianggap adil mengingat tanggung jawab besar dan risiko pekerjaan mereka, termasuk ancaman keamanan yang sering kali mengintai keluarga mereka.
Namun, apa yang paling menyentuh hati adalah perbandingan yang dilakukan oleh para hakim dengan uang jajan Rafathar. “Gaji kami cuma setara uang jajan Rafathar selama tiga hari,” keluh salah seorang hakim.
Tentu saja, pernyataan ini memancing banyak reaksi di dunia maya. Netizen pun tak mau ketinggalan menyuarakan pendapat mereka. Ada yang mendukung perjuangan para hakim, namun ada pula yang mengkritik perbandingan tersebut.
Menanti Keputusan: Akankah Pemerintah Mendengar?
Kini, semua mata tertuju pada pemerintah. Akankah tuntutan para hakim segera dipenuhi? Anas memastikan bahwa formula kenaikan gaji sudah dirumuskan dan tinggal menunggu keputusan akhir dari Kementerian Keuangan. “Semoga dalam waktu dekat, semua akan selesai,” ujarnya.
Sementara itu, para hakim berharap bahwa perjuangan mereka untuk mendapatkan hak yang layak bisa segera terwujud, sehingga keadilan di Indonesia bisa terus ditegakkan tanpa ada ganjalan kesejahteraan.
Suara Netizen: Hakim dan Rafathar di Tengah Panggung
Di media sosial, perbandingan gaji hakim dengan uang jajan Rafathar menjadi topik hangat. Banyak yang mempertanyakan mengapa profesi seberat hakim bisa kalah jauh dengan seorang anak selebriti. Namun, ada juga yang merasa bahwa keluhan ini merupakan cara para hakim untuk mengkritik ketidakadilan yang mereka rasakan selama ini.
Akhir Kata
Apakah pemerintah akan benar-benar mendengarkan keluhan para hakim ini? Atau apakah perjuangan mereka akan terus terabaikan di tengah hiruk pikuk kebijakan negara? Satu hal yang pasti, pagi ini, dunia maya dibanjiri oleh perdebatan sengit tentang kesejahteraan hakim yang kontras dengan gaya hidup mewah para selebriti.
Hakim curhat gaji kalah jauh dari Rafathar, dan kini semua berharap pemerintah segera ambil tindakan nyata.
Pesan Rakyat
Di pagi yang sejuk, di tengah riuh rendah kabar yang berhembus, rakyat menyuarakan harapannya. Mereka bukan meminta bintang di langit, hanya sekedar keadilan yang merata, kesejahteraan yang setara. Di setiap tetes keringat yang jatuh, di setiap langkah yang tertatih, ada doa-doa yang menggantung, berharap dipetik oleh mereka yang berkuasa. Rakyat tidak pernah meminta lebih dari apa yang layak; hanya ingin suaranya didengar, hidupnya dihargai, dan masa depannya dijaga dengan janji-janji yang tak lagi kosong. (yb)**
Source: berbagai sumber