Reuni 212 Pecah Pagi Ini, Salat Tahajud di Monas
Jakarta, britaduatiga.com – Jakarta menyambut pagi ini dengan suasana yang tak biasa. Reuni 212 pecah pagi ini, salat tahajud di Monas, ribuan aparat jaga ketat untuk memastikan acara berjalan aman dan lancar. Gelaran ini berlangsung sejak dini hari, menyatukan ribuan umat dalam ibadah dan doa di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Acara dimulai pukul 02.00 WIB dan diperkirakan berakhir pukul 08.00 WIB, menghadirkan momen yang sakral sekaligus ramai. Ribuan peserta dari berbagai daerah berkumpul untuk mengikuti salat tahajud, zikir, dan munasabah bersama. Di sisi lain, aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Pemprov DKI bersiap menjaga ketertiban.
Apa yang Terjadi di Monas?
Siapa yang hadir?
Selain para peserta, sejumlah tokoh masyarakat dan agama diundang untuk hadir. Buya Husein, Wakil Ketua Reuni Akbar 212, menyebutkan bahwa Habib Rizieq Shihab direncanakan memimpin jalannya acara. Undangan juga dilayangkan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, bersama beberapa pejabat tinggi lainnya.
Apa tujuan reuni ini?
Menurut Buya Husein, acara ini bertujuan untuk merekatkan kembali persatuan umat setelah rangkaian Pemilu 2024 selesai. “Sudah saatnya umat merajut persaudaraan, meninggalkan perpecahan,” ujarnya penuh harap.
Rekayasa Lalu Lintas, Bagaimana Pengaruhnya?
Untuk mengantisipasi kemacetan, Polda Metro Jaya telah menerapkan rekayasa lalu lintas situasional di sekitar Monas. Beberapa arus lalu lintas dialihkan, seperti dari Jalan Veteran Raya menuju Jalan Veteran III, yang diarahkan ke TL Harmoni, dan dari Jalan MH Thamrin menuju Bundaran Patung Kuda, yang dialihkan ke Jalan Kebon Sirih.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, menyatakan, “Rekayasa ini bertujuan untuk menjaga kelancaran lalu lintas, terutama karena acara ini berlangsung bertepatan dengan jam sibuk.”
Aksi Damai dengan Ribuan Aparat
Sebanyak 2.489 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan kawasan Monas. Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa personel ini terdiri atas 1.937 petugas Satgasda, 110 petugas Satgas Resort, serta BKO dari TNI dan Pemprov DKI Jakarta.
Di lokasi, terlihat tenda-tenda relawan menyediakan logistik gratis bagi peserta. Tikar dan sajadah memenuhi area salat tahajud, menambah suasana khusyuk di tengah hiruk pikuk persiapan.
Apa Harapan Mereka?
Buya Husein berharap massa yang hadir akan mencapai 15 ribu orang, sesuai dengan pemberitahuan kepada pihak kepolisian. “Dengan penuh harap, kita memohon kepada Sang Pencipta agar acara ini menjadi ladang pahala dan membawa kedamaian bagi seluruh rakyat,” ujarnya dengan tulus.
Sementara itu, aparat terus mengimbau peserta untuk menjaga ketertiban selama acara berlangsung. “Mari kita wujudkan aksi damai yang tertib,” kata salah seorang petugas di lapangan.
Harapan di Tengah Keramaian

Reuni 212 pagi ini membawa pesan damai dan persatuan di tengah hiruk pikuk ibu kota. Dengan ribuan peserta, tokoh-tokoh penting, serta penjagaan ketat, acara ini menjadi simbol harapan untuk Indonesia yang lebih bersatu dan harmonis. Reuni 212 pecah pagi ini, salat tahajud di Monas, ribuan aparat jaga ketat—Jakarta pun mencatat sejarah baru di bawah langit pagi yang penuh doa.
Harapan ‘jangan ada maksud terselubung’
Namun, di tengah gema takbir dan doa, terselip harapan yang sederhana namun mendalam: semoga aksi ini berjalan murni tanpa selimut agenda yang tersembunyi. Bisa berbahaya jika niat tulus umat untuk bersatu justru ternoda oleh maksud politik kotor yang mengintai di balik layar. Monas, sebagai simbol persatuan dan kebanggaan, hendaknya menjadi saksi harmoni, bukan panggung perselisihan yang terbungkus rapat.

Mari bersama menjaga asa ini tetap terang, tanpa bayangan kepentingan yang mencurigakan. Seperti kata Mahatma Gandhi, “Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan.” Biarlah ketulusan menjadi penuntun jalan, sehingga setiap langkah di Monas pagi ini bermuara pada kedamaian yang hakiki. (yb/bd)**
Source : dari berbagai sumber tanah air