britaduatiga.com – Wasit Hiroki Sahara Bikin Ulah – Drama besar terjadi di panggung ASEAN CUP/AFF, saat pertandingan panas antara Timnas Indonesia dan Laos berakhir dengan kontroversi besar. Keputusan wasit asal Jepang, Hiroki Sahara, menuai kecaman dari PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), hingga memaksa federasi sepak bola Indonesia itu mengajukan protes resmi ke AFC.
Kontroversi Gol Ketiga Laos
Pertandingan yang berlangsung sengit ini menyuguhkan aksi heroik dari Timnas Indonesia yang harus bermain dengan 10 pemain. Namun, sorotan tajam mengarah pada gol ketiga Laos yang disahkan oleh wasit Hiroki Sahara.
Menurut Sahara, bola belum sepenuhnya keluar dari garis sebelum dikuasai pemain Laos, dan gol tersebut dianggap sah. Namun, tayangan ulang menunjukkan indikasi kuat bahwa bola telah melewati garis lapangan. Keputusan ini langsung memicu protes keras dari pemain Indonesia di lapangan, meski wasit tetap pada pendiriannya.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Dalam drama 90 menit ini, keputusan kontroversial Sahara menjadi faktor utama yang membuat pertandingan berakhir dengan skor 3-3.
Reaksi Tegas PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tak tinggal diam. Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Erick menyatakan bahwa keputusan-keputusan wasit Hiroki Sahara sangat merugikan perjuangan Timnas.
“Tindakan tersebut bertentangan dengan semangat sportivitas yang menjadi landasan dalam setiap kompetisi. Kami akan membawa hal ini ke ranah resmi dengan mengajukan protes ke AFC,” tegas Erick.
Selain gol kontroversial, PSSI juga mempertanyakan sejumlah keputusan lain, termasuk kartu merah Marcelino Ferdinan yang dianggap tidak proporsional. Erick berharap, langkah tegas ini menjadi pembelajaran penting bagi AFC untuk lebih memperhatikan kinerja wasit di pertandingan besar.
Tanggapan Publik dan Pengamat
Gelombang kritik terhadap Hiroki Sahara tidak hanya datang dari PSSI, tetapi juga dari publik sepak bola Indonesia. Para penggemar dan pengamat mempertanyakan mengapa teknologi seperti VAR (Video Assistant Referee) belum digunakan dalam turnamen sebesar ASEAN CUP/AFF.
“Di era modern seperti ini, teknologi adalah kunci keadilan. Tanpa VAR, keputusan-keputusan seperti ini akan terus merugikan,” ujar seorang pengamat sepak bola nasional.
Walaupun hasil belum maksimal, semangat pantang menyerah para pemain Timnas Indonesia tetap patut diacungi jempol. Publik menilai, para pemain telah memberikan yang terbaik meskipun berada dalam tekanan besar.
Langkah Resmi PSSI
PSSI kini fokus melanjutkan protesnya ke AFC dengan harapan insiden serupa tidak lagi terulang. Erick Thohir menyatakan bahwa federasi tidak hanya menuntut evaluasi kinerja wasit, tetapi juga mengusulkan penggunaan teknologi untuk memastikan standar tinggi dalam kompetisi internasional.
“Kami ingin sepak bola Asia menjadi lebih profesional. Jika ini dibiarkan, bagaimana kita bisa berkembang?” tambah Erick.
Apa Selanjutnya?
Perjuangan Timnas Indonesia di lapangan telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Meski harus puas dengan hasil imbang, langkah tegas PSSI menjadi harapan bahwa keadilan sepak bola dapat ditegakkan.
Kini, perhatian tertuju pada AFC. Apakah mereka akan menjatuhkan sanksi kepada wasit Hiroki Sahara? Ataukah insiden ini hanya akan menjadi bagian dari catatan panjang kontroversi sepak bola Asia?
Suporter Indonesia, mari tetap mendukung Timnas dengan semangat pantang menyerah. Kita tunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya tentang hasil, tetapi juga tentang keadilan dan perjuangan tanpa henti.
Kesan Suporter
Kesan yang dirasakan suporter Indonesia setelah pertandingan ini penuh dengan campuran emosi. Rasa kecewa menyelimuti mereka, tak hanya karena hasil imbang yang tak sesuai harapan, tetapi juga akibat keputusan kontroversial yang merugikan tim. Protes pun bergema di seluruh penjuru negeri, bukan hanya terhadap wasit, tetapi juga terhadap sistem yang belum memberikan keadilan sepenuhnya. Namun, di balik itu semua, ada harapan yang terus membara, berharap agar sepak bola Indonesia semakin dihargai, profesional, dan adil. Suporter Indonesia tahu, meski badai menghantam, semangat mereka takkan pernah pudar. Sebab, seperti kata bijak, “Badai pasti berlalu, dan di balik setiap ujian, ada kekuatan yang lebih besar yang menanti untuk bangkit.” (yb/be)**
source : dilangsir dari youtube channel ‘INJURY Time TV’