Kabar Meninggalnya Sang Maestro, Fakta atau Misinformasi?
Internasional, britaduatiga.com – Berita duka mengenai Zakir Hussain, maestro tabla legendaris asal India, mengguncang media sosial pada Minggu malam. Laporan-laporan yang beredar menyebutkan bahwa sang musisi telah meninggal dunia di usia 73 tahun akibat penyakit fibrosis paru idiopatik. Berbagai platform media sosial dipenuhi ucapan belasungkawa dari para politisi, selebritas, hingga penggemar di seluruh dunia. Namun, apakah benar kabar ini?
Siapa Zakir Hussain?
Perjalanan Hidup Sang Maestro
Zakir Hussain adalah ikon musik klasik India yang dikenal sebagai pemain tabla paling berbakat di generasinya. Lahir di Mumbai pada tahun 1951, ia tumbuh di bawah bimbingan sang ayah, Ustad Alla Rakha, yang juga merupakan legenda tabla. Di usia tujuh tahun, ia mulai belajar tabla dan menunjukkan bakat luar biasa yang kemudian menjadikannya anak ajaib di dunia musik.
Sebagai seorang seniman yang terus mendorong batas genre, ia dikenal memperkenalkan tabla kepada khalayak global. Kolaborasinya dengan musisi dunia seperti George Harrison, Charles Lloyd, Mickey Hart, dan Yo-Yo Ma, menunjukkan kemampuannya memadukan tradisi musik India dengan elemen-elemen modern.
Karier Cemerlang Selama Enam Dekade
Zakir Hussain membentuk grup jazz fusion India bernama “Shakti” pada tahun 1973 bersama gitaris jazz John McLaughlin. Grup ini memperkenalkan musik akustik fusion yang memadukan budaya musik India dengan jazz, membawa warna baru ke kancah musik dunia.
Pada tahun 2024, ia mencatat sejarah sebagai musisi India pertama yang memenangkan tiga penghargaan Grammy di tahun yang sama. Penghargaan ini mencakup kategori Album Musik Global Terbaik, Penampilan Musik Global Terbaik, dan Album Instrumen Kontemporer Terbaik. Sebelumnya, ia telah memenangkan Grammy di tahun 2009.
Berita Duka yang Mengguncang
Kabar Meninggalnya di San Francisco
Laporan awal menyebutkan bahwa Zakir Hussain meninggal dunia akibat fibrosis paru idiopatik, penyakit paru-paru kronis, di sebuah rumah sakit di San Francisco. Keluarga Hussain, melalui sebuah pernyataan, dikatakan mengonfirmasi kabar duka ini:
“Karyanya sebagai guru, mentor, dan pendidik telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di hati banyak musisi. Ia berharap dapat menginspirasi generasi berikutnya untuk terus melangkah lebih jauh. Keunikkannya sebagai musisi dan dedikasinya sebagai duta budaya akan selalu dikenang.”
Bantahan Kabar Duka
Pernyataan dari Keponakan Zakir Hussain
Namun, tidak lama setelah kabar ini mencuat, sebuah pernyataan mengejutkan datang dari keponakan Zakir Hussain, Ameer Aulia. Melalui akun X (Twitter) yang tidak terverifikasi, ia dengan tegas membantah laporan tersebut.
“Paman saya, Zakir Hussain, masih hidup,” tulis Aulia. “Kami meminta media berita untuk berhenti menyebarkan informasi palsu. Kondisinya memang serius, dan kami memohon doa dari para penggemarnya di seluruh dunia untuk kesembuhannya.”
Bantahan ini sekaligus menegaskan bahwa berita kematian maestro tabla tersebut adalah bagian dari misinformasi yang sempat membanjiri media sosial.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Kondisi Kesehatan Zakir Hussain
Zakir Hussain memang dilaporkan tengah dirawat intensif akibat kondisi kesehatannya yang menurun. Namun, hingga saat ini, ia masih berjuang melawan penyakitnya. Pernyataan dari keluarga juga mengimbau agar publik tidak terbawa arus misinformasi dan tetap memberikan dukungan melalui doa.
Refleksi dan Doa
Kabar tentang Zakir Hussain, baik benar maupun salah, telah mengingatkan kita akan besarnya pengaruh seorang seniman dalam membangun jembatan budaya antarbangsa. Warisan yang ditinggalkannya dalam dunia musik, khususnya melalui tabla, adalah sesuatu yang abadi.
Sebagai penggemar, mari kita doakan yang terbaik bagi sang maestro. Semoga kesehatannya segera pulih dan ia kembali menginspirasi dunia dengan irama tabla yang penuh keajaiban. (yb/bd)**
source : sumber luar negeri