Jenderal Try Sutrisno Tak Disalami Jokowi, Istana Klarifikasi
britaduatiga.com – Jenderal Try Sutrisno Tak Disalami Jokowi – Di tengah gegap gempita perayaan HUT ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, muncul sebuah drama yang membuat publik bertanya-tanya. Dalam perayaan yang digelar pada Sabtu (5/10), sebuah momen tak terduga terjadi: Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak tak menyalami Jenderal (Purn) Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden ke-6 RI.
Suasana Peringatan HUT TNI yang Menegangkan
Acara pagi itu berlangsung khidmat, penuh dengan nuansa nasionalisme yang kental. Jokowi, ditemani Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan istrinya Wury Estu Handayani, tampak berbaur dengan para tamu kehormatan lainnya. MC acara mempersilakan mereka beristirahat sejenak di mimbar kehormatan.
Sebelum duduk, Jokowi dan Ma’ruf Amin menyempatkan diri untuk bersalaman dengan sejumlah tokoh penting yang hadir. Di barisan itu, terlihat Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), Boediono, serta Sinta Nuriyah, istri mendiang Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun, sebuah hal yang janggal terjadi ketika Jokowi tampak melewati Try Sutrisno yang berada di sebelah Boediono.
Momen Tak Disangka, Jenderal Try Sutrisno Tak Disalami
Di sinilah momen yang membuat publik gempar. Try Sutrisno, seorang jenderal senior yang dihormati, sudah berusaha bangun dari kursinya dengan bantuan istrinya, berharap untuk disalami Jokowi. Namun, sang Presiden melewatinya dan langsung bersalaman dengan Sinta Nuriyah, tanpa menyapa Try Sutrisno.
Keheningan sempat terasa di udara, terutama bagi mereka yang menyaksikan kejadian ini dari layar televisi. Setelah melewati Try, Jokowi kembali ke tempat duduknya tanpa memberikan tanda hormat kepada mantan Wakil Presiden tersebut. Momen ini cepat menjadi viral di media sosial, memancing berbagai spekulasi.
Istana Buka Suara: Klarifikasi Terkait Momen Viral
Setelah potongan video yang memperlihatkan Jokowi melewati Try Sutrisno viral, Istana Kepresidenan tak tinggal diam. Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, memberikan klarifikasi. Menurut Yusuf, Jokowi sejatinya telah menyalami dan menyapa Try Sutrisno sebelum acara dimulai, tepatnya di ruang VIP Holding.
“Bapak Presiden sudah salaman dan menyapa Wakil Presiden ke-6 Bapak Try Sutrisno beserta Ibu di Holding VVIP room,” kata Yusuf, Senin (7/10).
Penegasan Hormat Jokowi kepada Tokoh Bangsa
Yusuf juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi selalu menghormati para tokoh bangsa. Ia menyatakan bahwa sang Presiden sangat memperhatikan setiap elemen masyarakat, apalagi terhadap para pemimpin yang pernah memimpin Indonesia. Klarifikasi ini diharapkan bisa meredakan spekulasi yang sempat beredar.
“Sebagai bentuk penghormatan yang tinggi, Presiden telah menunjukkan apresiasi yang besar kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama para pemimpin pendahulunya,” ungkap Yusuf.
Potongan Video yang Jadi Sorotan
Video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana Jokowi bersalaman dengan Jusuf Kalla dan Boediono sebelum melewati Try Sutrisno. Try, yang saat itu mengenakan pakaian militer lengkap, sudah berdiri berharap akan disapa. Namun, Jokowi langsung menyapa Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid, putri Gus Dur, yang duduk bersebelahan dengan Try.
Klarifikasi yang Berharap Meredakan Spekulasi
Pernyataan dari Istana ini menjadi penting di tengah derasnya arus informasi dan spekulasi yang berkembang di media sosial. Yusuf kembali menegaskan bahwa tidak ada maksud untuk melewati Try Sutrisno, mengingat salam sudah diberikan sebelum acara berlangsung.
Publik tentu berharap agar klarifikasi ini mampu menghapus kabut spekulasi yang telah menyelimuti momen tersebut. Drama di HUT TNI ini sepertinya masih akan terus dibicarakan, tetapi yang jelas, Istana telah memberikan penjelasan yang diharapkan bisa meredakan kegaduhan yang terjadi.
Kesimpulan
Peristiwa di HUT TNI ke-79 ini menunjukkan betapa cepatnya sebuah momen dapat menjadi viral dan menimbulkan spekulasi. Namun, dengan klarifikasi resmi dari Istana, diharapkan publik dapat memahami kejadian ini dengan lebih jernih. Jokowi tetap menghormati para tokoh bangsa, termasuk Jenderal Try Sutrisno, meski dalam momen tertentu mungkin ada perbedaan persepsi di mata publik.
Kesan dan Pesan
Drama kecil yang terjadi di HUT TNI ke-79 ini memberikan kita sebuah pelajaran penting tentang bagaimana satu momen sederhana bisa menciptakan banyak tafsir dan spekulasi. Di tengah hiruk-pikuk perayaan yang penuh dengan kebanggaan, sebuah isyarat yang terlewatkan seolah menjadi cermin dari kepekaan kita terhadap interaksi antar pemimpin bangsa. Namun, melalui klarifikasi yang diberikan Istana, kita diingatkan kembali bahwa rasa hormat dan penghargaan tidak selalu harus tampak di depan mata, kadang ia tersembunyi di balik layar atau di antara langkah-langkah kecil yang tak terlihat.
Pesan dari momen ini jelas, komunikasi dan persepsi memainkan peran besar dalam kehidupan publik. Kita semua diajak untuk lebih memahami, bahwa sebelum menilai, ada baiknya kita mendengar klarifikasi dan melihat gambaran yang lebih utuh. Semoga momen ini menjadi pengingat untuk selalu menjaga kesatuan, terutama di tengah momentum nasional yang semarak seperti HUT TNI, di mana persatuan adalah nilai yang selalu harus kita jaga dengan penuh kebijaksanaan dan ketulusan hati. (yb)**
Source : dari beberapa media tanah air