Daftar Isi
ToggleIsu Tambahan Menteri Era Prabowo dan Jatah 5 Menteri PAN
Sore yang Hangat di Taman: Menanti Susunan Kabinet Baru
britaduatiga.com – Jatah 5 Menteri PAN, Apa Kata Zulhas dan Bamsoet? – Menikmati senja yang perlahan menutup hari, angin sepoi-sepoi berhembus di taman, membawa suasana yang sejuk dan tenang. Di sudut-sudut obrolan, berita tentang susunan kabinet Prabowo Subianto yang akan datang semakin hangat dibicarakan, termasuk isu panas soal Jatah 5 Menteri PAN. Seperti biasa, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, kembali angkat bicara. “Wah itu urusan Presiden, kita nggak ikut campur,” ucapnya dengan nada santai tapi penuh kepastian.
Hak Prerogatif Prabowo, PAN Menanti
Seiring langkah sore yang perlahan menuju malam, Zulhas di Gedung DPR, Senayan, memberikan keterangan mengenai kabar yang beredar bahwa PAN mendapat jatah lima menteri di kabinet Prabowo-Gibran. “Itu hak prerogatif Presiden,” tegas Zulhas. Menurutnya, pembagian kursi menteri adalah sepenuhnya keputusan Prabowo, dan PAN siap menerima apapun yang diputuskan.
Tidak hanya itu, Zulhas juga menyampaikan bahwa dirinya selalu berkomunikasi dengan Prabowo. “Setiap hari kami komunikasi, nggak perlu tunggu waktu khusus,” candanya. Hari-hari terakhir ini, isu susunan kabinet menjadi bahan diskusi hangat di berbagai tempat, mulai dari rapat resmi hingga pertemuan santai di kediaman Prabowo di Hambalang.
Bamsoet dan Obrolan Santai Soal Jatah Menteri
Sementara itu, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, Ketua MPR sekaligus politikus Golkar, juga ikut meramaikan percakapan sore hari ini. Dalam suasana yang penuh tawa, Bamsoet membeberkan bahwa PAN kemungkinan besar akan mendapatkan 5 kursi menteri di kabinet baru. Di sela-sela acara bulutangkis di GOR DPR, ia berceloteh dengan nada santai, “Obrolan di warung kopi, PAN dapat lima menteri, salah satunya Viva Yoga.”
Suasana sore makin cair dengan kelakar Bamsoet yang disambut tawa hadirin. Meskipun kesannya ringan, pernyataan Bamsoet ini seolah membenarkan bahwa pembicaraan terkait susunan kabinet sudah mengarah pada keputusan-keputusan penting, termasuk soal jatah menteri PAN.
Penambahan Menteri di Era Baru
Namun, yang lebih menarik adalah isu penambahan jumlah menteri dalam kabinet Prabowo. Bamsoet dengan gaya khasnya menyebut bahwa kabinet mendatang akan bertambah menjadi 44 menteri, meningkat dari era Presiden Joko Widodo yang memiliki 34 kursi. “Mungkin nanti tambah sepuluh, biar ada yang baru-baru, ya,” gurau Bamsoet dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
Zulhas, dalam kesempatan yang berbeda, juga menanggapi hal ini dengan diplomatis. “Penambahan itu iya, tapi jumlah pastinya kita tunggu,” ujarnya setelah menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR. Meski belum ada kepastian soal jumlah menteri yang akan bertambah, namun desas-desus mengenai 44 kursi kabinet semakin kencang terdengar.
Terserah Presiden, PAN Menunggu
Dengan penuh kebijaksanaan, Zulhas menutup diskusi sore itu dengan menegaskan kembali bahwa apapun keputusan soal jatah 5 menteri PAN, sepenuhnya adalah hak prerogatif Prabowo. “Ya kita tunggu aja, yang penting komunikasi terus berjalan,” tambahnya. PAN, menurut Zulhas, tidak akan memaksakan apapun dan siap mendukung apapun keputusan yang diambil oleh Presiden terpilih.
Sore hari di taman semakin syahdu, sembari kita menunggu langkah-langkah Prabowo dalam menyusun kabinetnya. Para politisi bisa saja bercanda di sela-sela kesibukan mereka, namun di balik senyum dan kelakar, tersimpan keputusan besar yang akan menentukan arah pemerintahan lima tahun ke depan. Dan kita, bersama segelas teh hangat di tangan, hanya bisa menanti apa yang akan terjadi.
Pesan Masyarakat
Dalam suasana sore yang kian menenangkan, masyarakat menanti dengan harapan dan doa. Di balik hiruk-pikuk politik dan janji kursi, mereka hanya menginginkan satu hal—pemimpin yang bijak dan adil, yang mampu membawa perubahan nyata. Dari warung kopi hingga taman-taman kota, suara rakyat berbisik lembut, “Jatah menteri mungkin penting, tapi keadilan dan kesejahteraan untuk semua adalah yang utama.” Harapan itu ibarat angin sore yang sejuk, meresap pelan ke dalam hati, menanti wujudnya dalam kebijakan yang berpihak pada kebaikan bersama. (yb)**