Simon Kamlasi Mundur dari TNI untuk Pilgub NTT sementara Lakmas NTT Kritik Penggunaan Fasilitas
Simon Kamlasi Mundur dari TNI untuk Pilgub NTT – Di tengah gemuruh politik dan harapan baru, Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi mengambil langkah berani untuk mundur dari TNI demi ikut kontestasi Pilgub NTT. Sementara itu, Lakmas NTT dengan tajam menyoroti penggunaan fasilitas negara dalam kampanye, menciptakan dinamika yang penuh warna dalam perjalanan demokrasi di bumi Flobamora. Mari kita telusuri lebih dalam kisah yang sedang memanas ini!
Editorial Stories
I. Pengunduran Diri Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi
- Brigjen Simon Mengajukan Pengunduran Diri
Pilgub NTT semakin memanas dengan berita pengunduran diri Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi. Brigjen Kamlasi, yang baru saja meraih pangkat bintang, telah resmi mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) untuk terjun ke dunia politik. Jendral TNI Maruli Simanjuntak mengonfirmasi bahwa surat pengunduran diri tersebut sudah berada di mejanya dan sedang dalam proses.
- Proses Pengunduran Diri
‘Brigjen Simon telah mengirimkan surat pengunduran dirinya dan kini menunggu persetujuan dari Presiden,’ kata Jendral Maruli. “Setiap warga negara, termasuk prajurit TNI, memiliki hak untuk terjun ke dunia politik.”
- Indikasi Keseriusan Brigjen Simon
Meskipun Brigjen Simon belum memberikan pernyataan resmi, senyumnya saat ditanya oleh wartawan mengindikasikan bahwa dia siap maju di Pilgub NTT dengan dukungan penuh dari partai Nasdem. Baliho-baliho yang menampilkan wajahnya dan calon wakilnya, Andre Garu, telah tersebar di berbagai lokasi, semakin memanaskan suasana kontestasi politik di NTT.
II. Sorotan Lakmas NTT Terhadap Penggunaan Fasilitas Pemerintah
- Penggunaan Fasilitas Pemerintah dalam Kampanye
Di sisi lain, Lakmas NTT atau Lembaga Kajian dan Advokasi Masyarakat Nusa Tenggara Timur, menyoroti penggunaan fasilitas pemerintah dalam kampanye pemilu. Direktur Lakmas Cendana Wangi NTT, Victor Manbait, mengungkapkan bahwa penggunaan fasilitas negara dalam kampanye adalah modus yang sering dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk kepentingan pribadi.
- Regulasi dan Larangan
Sesuai penjelasan Manbait, penggunaanfasilitas umum saat kampanye pemilu tidak diperbolehkanberdasarkanPeraturanKomisi PemilihanUmum (PKPU) Nomor 4 Tahun2017 danUndang-Undang Nomor 7 Tahun. Fasilitas yang dimaksud termasuk kendaraan dinas, gedung kantor, rumah dinas, dan alat transportasi yang pembiayaannya bersumber dari APBN atau APBD.
- Contoh Kasus di Kota Kefamenanu
Manbait menyoroti bahwa reklame atau papan iklan yang bertebaran di Kota Kefamenanu merupakan contoh nyata dari penggunaan fasilitas pemerintah untuk kampanye. ‘Terdapat potensi penyalahgunaan fasilitas pemerintah yang terlihat dari spanduk dan papan reklame di titik-titik strategis seperti Kilometer 9 arah Kupang dan sepanjang Jalan El Tari,’ ujarnya.
- Pertanyaan Mengenai Pendataan dan PAD
Dia juga mempertanyakan apakah pemasangan iklan tersebut telah terdata dan memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). “Publik tidak pernah mendapatkan informasi yang cukup tentang pendataan reklame ini, yang bisa saja dimanipulasi untuk kepentingan pribadi,” ujar Manbait.
III. Penegakan Aturan dan Integritas dalam Pilgub NTT
- Harapan untuk Pilgub NTT yang Adil
Dengan segala dinamika yang terjadi, Pilgub NTT kali ini tidak hanya menjadi ajang kontestasi politik, tetapi juga momen penting untuk menegakkan aturan dan integritas dalam pelaksanaan pemilu. Baik dari pengunduran diri Brigjen Simon Petrus Kamlasi hingga sorotan penggunaan fasilitas pemerintah oleh Lakmas NTT, semua pihak diharapkan dapat berpartisipasi dengan jujur dan adil demi masa depan yang lebih baik bagi Nusa Tenggara Timur.
Catatan Politik Adil
Sebagai penutup, mari kita renungkan pentingnya “Catatan Politik Adil” dalam setiap kontestasi demokrasi. Di tengah semaraknya Pilgub NTT, harapan terbesar kita adalah terwujudnya pemilu yang jujur dan bersih, di mana setiap langkah diambil dengan integritas dan kesetaraan. Seperti embun pagi yang menyegarkan, biarlah semangat keadilan menyelimuti seluruh proses ini, memberikan harapan baru bagi Nusa Tenggara Timur yang lebih baik. Mari kita dukung bersama, dengan doa dan tindakan, agar politik adil bukan sekadar angan, tetapi menjadi kenyataan yang indah di bumi Flobamora.