Daftar Isi
ToggleWapres Gibran Kunjungi korban erupsi Gunung Lewotobi
britaduatiga.com – Warga Lewolaga Sambut Wapres Gibran, Wakil Presiden RI yang hari ini melakukan kunjungan khusus ke posko pengungsian erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur. Mari kita telusuri bersama momen penuh haru dan sukacita ini, mulai dari sambutan warga hingga momen menyentuh saat Wapres mengunjungi seorang bayi pengungsi.
Kehadiran Sang Wapres di Tengah Warga Flores Timur
Pada Kamis pagi, 14 November 2024, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akhirnya mendarat di Bandara Gewayan Tana, Larantuka, di Flores Timur, NTT. Kedatangan ini disambut antusiasme tinggi oleh warga yang telah menanti sejak pagi. Tak hanya sekadar kunjungan, Wapres Gibran membawa harapan bagi para pengungsi yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi.
Selama perjalanannya menuju Desa Kobasoma, warga Lewolaga di sepanjang jalan tampak melambaikan tangan, meneriakkan nama Gibran dengan semangat yang menyentuh hati. Di antara kerumunan, terdengar bisikan harapan agar Gibran sejenak berhenti dan menyapa mereka lebih dekat. Sayangnya, Wapres hanya dapat melambaikan tangan kembali sambil melanjutkan perjalanan ke tujuan utama—posko pengungsian di Desa Kobasoma.
Momen Penuh Haru Bersama Bayi Pengungsi
Sesampainya di posko, Gibran langsung disambut para pengungsi dengan penuh harapan. Di antara mereka, perhatian Wapres tertuju pada seorang bayi yang baru saja dilahirkan di Puskesmas Lewolaga sehari sebelumnya. Bayi laki-laki ini diberi nama Agustinus Gibran Raka Tapun sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan terhadap Wapres yang hari itu hadir di tengah mereka.
Anak ketiga dari pasangan Katarina Kire Kwuta dan Paulus Raka Tapun ini lahir di tengah situasi sulit di pengungsian. Setelah melahirkan, Katarina harus membawa bayinya kembali ke posko karena keterbatasan ruang di puskesmas. Melihat kondisi bayi kecil itu, Wapres Gibran berbincang sejenak dengan kedua orang tua, memberikan dukungan dan semangat bagi mereka untuk terus kuat.
Derita Pengungsi di Tengah Hangatnya Sambutan
Sejak letusan dahsyat Gunung Lewotobi pada 4 November 2024, warga Desa Nawokote, termasuk keluarga Katarina dan Paulus, harus berpindah-pindah mencari tempat aman. Awalnya, mereka mengungsi ke Boganatar selama satu minggu sebelum dipindahkan ke Desa Kobasoma.
Situasi di posko pengungsian tidak mudah. Katarina bahkan harus mengipas bayinya dengan kardus bekas untuk menjaga bayi Agustinus dari panas dan debu di tenda sempit. Meski sulit, kesehatan bayi tetap dipantau dengan baik oleh tim medis di lapangan.
Bantuan dan Harapan di Tengah Bencana
Kunjungan Wapres Gibran membawa secercah harapan bagi para pengungsi. Sejak mengikuti rapat bersama Presiden Prabowo dan menteri-menteri terkait, Gibran memastikan bantuan yang dibutuhkan akan segera disalurkan ke daerah terdampak.
Kehadirannya di posko Desa Kobasoma menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap warga yang masih berjuang dalam kondisi darurat. Di akhir kunjungannya, Wapres berjanji akan terus memantau perkembangan bantuan bagi para korban erupsi, terutama untuk anak-anak dan lansia yang berada di pengungsian.
Semoga bantuan ini menjadi langkah awal pemulihan bagi warga Flores Timur dan sekitarnya. Keharuan masih terasa di pagi yang cerah ini, saat kita mengikuti berita ini di media sosial, melihat sekelumit kisah perjuangan warga Lewolaga dan kasih tulus yang mereka terima dari sang Wakil Presiden.
Kesan-Pesan
Kunjungan Wapres Gibran di tanah Lewolaga membawa secercah hangat dalam hati para pengungsi yang masih bergulat dengan getirnya ujian alam. Kehadirannya menjadi bukti bahwa di tengah badai, ada harapan yang berlabuh, ada kasih yang bertemu dengan ketegaran mereka. Pesan bagi kita semua, semoga kepedulian dan perhatian seperti ini tak hanya datang di saat duka, tetapi tetap menyala menjadi lentera kebersamaan. Bagi warga Lewolaga, mungkin luka belum sepenuhnya sirna, tetapi harapan yang dibawa Wapres memberi janji bahwa esok akan ada terang, dan bersama, kita akan kuat bertahan. (yb/bd)**
Source : beberapa sumber media daerah