WCC Buka Babak Baru Kerjasama di Serbia
WCC dan Gereja Ortodoks Serbia Mempererat Tali Persaudaraan
britaduatiga.com, WCC Buka Babak Baru Kerjasama di Serbia – Di tengah-tengah suasana damai di Serbia, silaturahmi antar umat beragama mengambil babak baru. Dewan Gereja Dunia (WCC) kembali memperkuat kerja samanya dengan Gereja Ortodoks Serbia, menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kedua belah pihak untuk terus berjalan bersama dalam ziarah keadilan dan perdamaian, seraya memperdalam ikatan spiritual yang telah terjalin lama.
Dalam kesempatan ini, sebagaimana dilangsir dari WCC (oikoumene.org, 4/9/2024), hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Dr. Andrej Jeftić, Direktur Iman dan Ordo WCC, dan Yang Mulia Ignatije, Metropolitan Braničevo, yang menegaskan kembali komitmen Gereja Ortodoks Serbia terhadap pekerjaan WCC. Mereka mengapresiasi dialog yang terus berjalan sebagai bagian dari hakikat gereja, terutama di tengah tantangan yang melanda dunia saat ini.
Dukungan WCC Solidaritas dalam Perjuangan Bersama
Sekretaris Jenderal WCC, Pdt. Prof. Dr. Jerry Pillay, menyampaikan rasa terima kasihnya atas keramahtamahan yang diberikan. Ia menyoroti pentingnya persatuan dan keadilan sebagai dua aspek utama dari misi WCC. “Perjuangan Anda adalah perjuangan kami,” ujar Pillay, merujuk pada tantangan yang dihadapi Gereja Ortodoks Serbia, khususnya di wilayah Kosovo dan Metohija.
Pillay menekankan bahwa WCC berkomitmen untuk terus mendukung gereja-gereja di seluruh dunia, terutama di daerah konflik seperti Ukraina, Palestina, dan Sudan. Dalam ziarah ini, WCC berupaya menjaga kesaksian Kristen dan spiritualitas di tengah tantangan yang ada, seraya memperjuangkan perdamaian dan keadilan.

Refleksi dan Komitmen, Menjaga Spiritualitas di Tengah Dunia yang Berubah
Yang Mulia Patriark Porfirije, dalam pidatonya, menggarisbawahi bahwa umat Kristiani hidup di dunia, namun “bukan dari dunia.” Ia menekankan pentingnya perdamaian yang dimulai dengan perdamaian dalam hati, melalui doa dan kerendahan hati. “Sebagai gereja, kami melakukan yang terbaik, dengan rendah hati menerima keterbatasan kami,” katanya, menekankan bahwa gereja harus fokus pada misi spiritualnya daripada terlibat dalam politik sehari-hari.
Dalam penutupan pertemuan, Pillay kembali menegaskan dukungan WCC yang tak tergoyahkan. “Anda tidak sendirian,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Gereja Ortodoks Serbia adalah bagian dari keluarga besar gereja dunia yang terus berjalan bersama dalam iman.
Kolaborasi Berkelanjutan, Menjembatani Jurang, Menyembuhkan Luka
Selama kunjungannya di Serbia, Pillay juga mengunjungi Gereja St. Sava dan bertemu dengan sejumlah tokoh gereja. Dalam kesempatan tersebut, ia membuka pameran yang menampilkan arsip-arsip sejarah hubungan antara WCC dan Gereja Ortodoks Serbia. Bahan-bahan ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masa kini dan masa depan.
Pillay berharap bahwa pameran ini akan memotivasi kedua belah pihak untuk terus menjalin kerja sama dalam menjembatani perbedaan, menyembuhkan luka, dan menjadi saksi kasih Kristus yang mendamaikan. “Kami berkomitmen untuk berdoa, berjalan, dan bekerja bersama,” katanya, menekankan pentingnya tindakan kolektif dalam menghadapi ketidakadilan dan melayani dunia.
Harapan dan Masa Depan

Pertemuan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara WCC dan Gereja Ortodoks Serbia, tetapi juga membuka jalan bagi kerja sama yang lebih erat di masa depan. Silaturahmi antar umat beragama ini menjadi simbol harapan, bahwa melalui dialog dan kerja sama, kita dapat menghadapi tantangan global dengan iman dan solidaritas. Pillay menutup dengan mengucapkan terima kasih atas dedikasi Gereja Ortodoks Serbia terhadap WCC, serta berharap agar ikatan ini semakin erat di masa mendatang.
Pesan Moral
Pesan moral dari pertemuan ini mengajarkan kita pentingnya kerukunan dan kerja sama antarumat beragama dalam menghadapi tantangan dunia. Seperti aliran sungai yang tak henti mengalir, begitu pula semangat persatuan harus terus dijaga, karena dalam kebersamaan kita menemukan kekuatan. Ingatlah, bahwa damai sejahtera adalah buah dari kasih dan pengampunan, yang kita tanam melalui doa dan tindakan nyata. Sebagaimana tertulis dalam Roma 12:18, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.” Mari kita terus menjadi saksi kasih dan keadilan di tengah dunia yang terus berubah. (yb)**